Polri telah mengerahkan sebanyak 1.623 personel untuk mengamankan aksi demonstrasi yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin, 17 Februari 2025. Aksi ini diorganisir oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan beberapa aliansi lainnya, yang menyuarakan berbagai tuntutan terkait kebijakan pemerintah.

Latar Belakang Aksi

Aksi demonstrasi ini merupakan bagian dari serangkaian unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya untuk mengekspresikan ketidakpuasan terhadap sejumlah kebijakan pemerintah. Beberapa tuntutan yang diangkat dalam aksi ini antara lain penolakan terhadap revisi Undang-Undang Minerba, pengesahan RUU Perampasan Aset, serta transparansi dalam pembangunan program-program pemerintah.

Pengamanan yang Ketat

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa personel yang dikerahkan berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, serta instansi terkait lainnya. Mereka ditempatkan di sejumlah titik strategis, mulai dari Bundaran Patung Kuda hingga depan Istana Negara, untuk memastikan keamanan dan kelancaran jalannya aksi.

Susatyo menekankan pentingnya tindakan persuasif dari pihak kepolisian selama pengamanan berlangsung. Ia mengimbau kepada para demonstran untuk melaksanakan aksi dengan damai dan tidak melakukan tindakan anarkis. “Kami berharap semua pihak dapat menghormati pengguna jalan lainnya dan menjaga ketertiban umum,” ujarnya.

Rekayasa Lalu Lintas

Seiring dengan berlangsungnya aksi, pihak kepolisian juga menyiapkan rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional. Susatyo menyatakan bahwa pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan jika jumlah massa demonstran meningkat dan berpotensi mengganggu kelancaran lalu lintas. “Kami akan melihat perkembangan di lapangan. Jika situasi memerlukan, kami akan melakukan pengalihan arus,” tambahnya.

Respons Masyarakat

Aksi ini menarik perhatian banyak warga Jakarta, baik yang mendukung maupun yang menentang. Beberapa warga mengungkapkan kekhawatiran akan potensi kerusuhan, sementara yang lain mendukung hak mahasiswa untuk menyuarakan pendapat mereka. “Selama mereka tidak anarkis, saya rasa aksi ini sah-sah saja,” kata salah satu warga yang melintas di kawasan tersebut.

Dengan pengamanan yang ketat dan jumlah personel yang signifikan, Polri berupaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama aksi demonstrasi di Patung Kuda. Diharapkan, semua pihak dapat menjalankan haknya untuk berunjuk rasa dengan damai, tanpa mengganggu ketertiban umum dan keselamatan masyarakat.